Senin, 17 Juli 2017

Pesona desa Kadipiro - Ambarawa (KADAMBA)

Dalam kesempatan ini penulis akan memberikan sekilas tentang pemandangan desa Kadipiro  Ambarawa (KADAMBA).

KADAMBA merupakan suatu perkampungan yang terletak 2,5Km dari jantung kota Ambarawa yang letaknya
  • Latitude:  7° 15' 4" (7.2511°) south
  • Longitude:  110° 23' 23" (110.3897°) east
  • Average elevation:  681 meters (2,234 feet)
Dengan kelurahan di desa Pasekan. KADAMBA merupakan desa kecil yang asri dan hanya terdiri dari 3(tiga) rukun tetangga (RT) yaitu bagian Barat (RT 07), bagian Timur (RT 08), dan Selatan (RT 09). Desa KADAMBA dihimpit oleh beberapa perbukitan atau Gumuk (Bahasa Jawa) yaitu di bagian Utara terdapat Gumuk Mloko yang terkenal terdapat Batu/Watu Salang dengan penjaganya bernama Nyi Sakri (Sumber dari warga) dan Randu alas (Bombax ceiba L.), Selain itu juga terdapat Kali Babon dengan dilengkapi dengan Gumuk Tarangan yang letaknya tidak jauh dari Watu Salang dan Randu Alas. Bagian Barat terdapat Gumuk Gugon dengan rincian:
  • Type:  Mountain
  • Location:  
  • Latitude:  7° 14' 46" (7.2461°) south
  • Longitude:  110° 23' 19" (110.3886°) east
  • Average elevation:  714 meters (2,343 feet)

Gumuk Gugon merupakan perbatasan antara Kelurahan Baran dan desa Pasekan, dengan setengah bagian dimiliki oleh warga desa Baran (Bagian Barat), dan setengahnya lagi dimiliki oleh warga desa Pasekan (Bagian Timur).
Gumuk Gugon mempunyai keunikan tersendiri, selain berbagai macam satwa liar terdapat disana juga dibagikan puncak terdapat makam petilasan Nyi Nunung dan Ki Sutejo (Sumber dari warga). Di bagian Tenggara terdapat Gumuk Tungku, dimana Gumuk tersebut berbatasan dengan desa Puser yang masih di kawasan desa Pasekan.
Pemandangan alam di desa KADAMBA dan peninggalan penjajahan Belanda di desa ini sungguh luar biasa, dimana di desa ini terdapat Air terjun yang letaknya dibawah bukit Gugon dan warga sekitar menyebutnya Kedung Maling. Kedung merupakan sebuah kubangan yang terbuat secara alami akibat terkikisnya permukaan tanah bagian bawah sebuah  sungai, sedangkan nama maling tersebut diambil karena ada sebuah lobang atau lobang di balik air terjun sehingga pada jaman dahulu digunakan untuk tempat persembunyian maling. Apabila saat seseorang masuk kedalam lubang dibalik air terjun tersebut, mereka tidak akan kelihatan dari depan karena terhalang oleh air. 
Sedangkan peninggalan belanda, tempat ini mempunyai Gua Jepang sebagai peninggalan asli yang saat ini masih ada. Selain Gua Jepang juga terdapat Monumen Pertempuran Kadipiro untuk mengenang beberapa pahlawan kita yang wafat di medan perang dalam pertempuran melawan penjajahan Belanda.